Posted by : Etika Indra Khusna Selasa, 24 Mei 2011

Bismillahirrahmanirrahiim ...

Gersang jiwa lenyap oleh kikisan dunia
Berdendang riang kawan para pendusta , syetan .
Menari riang menjadi saksiku yang menunduk
Merengkuh tangis di malam yang belum genap malam

Takutku memuncak setelah mereka merdeka memalukanku
Menjerumusku dalam bunga kelelapan yang masih singkat
Menghantuiku yang sedari awal berusaha tenang
Namun mereka semakin tertawa
Semakin bergembira

Tak ada ucapku , aku masih berat
Nafasku terseok di tenggorokan
Enggan keluar bersama kelegaan untuk beberapa saat saja
Nafasku masih sedia sesak

Hanya satu yang tersisa ...
Niatku adalah mengistirahatkan tubuh
Dari payahnya dunia yang mengoyakku sekejap
Meski di atas sajadah aku harus pejamkan
Dalam takut , dalam gelisah
Karena kuharap , lafadzNya yang sejuk istiqomah kuulang
Dan tameng kitab akhir zaman mampu mengaburkan perlahan
Menyejukkan pelan setiap ayat yang kubaca
Dan kudengar mereka mulai meringkik
Ada Yang Maha Segala memaksa mereka semakin kecil , hampir lenyap
Aku mulai menang karenaNya

Aku tenang , seakan udara kuhirup tanpa kemacetan panjang
Mereka hilang bersama datangnya tengah malam
...
...
Harapan seorang gelisah dalam pejam
Hanya Dia yang benar dan mampu terlintas pekat
Melindungi hambaNya dalam kedamaian
Hingga bunga pejam kini mengalun kesejukan

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

My Clock

Popular Post

Pengunjung Blog

unique stats

- Copyright © Kaf -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -